Distribusi Potensial Pentanahan Gedung Baru Universitas Muhammadiyah Palembang

Authors

  • Anisa Dwiyana Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Palembang Palembang, Indonesia
  • Wiwin A Oktaviani Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Palembang Palembang, Indonesia
  • Rahmat Wiranto Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Palembang Palembang, Indonesia
  • Taufik Barlian Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Palembang Palembang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36706/jres.v3i1.47

Abstract

Pembangunan dua gedung baru di kampus Universitas Muhammadiyah Palembang diperlukan untuk mengakomodir kebutuhan akan gedung perkuliahan dan administrasi yang lebih representatif. Gedung-gedung baru ini ketinggiannya cukup mencolok dibandingkan gedung-gedung terdahulu, sehingga dibutuhkan sistem proteksi petir untuk meminimalisir dampak dari sambaran. Sistem perlindungan yang dimaksud meliputi air terminal yang dihubungkan dengan elektroda pentanahan melalui down conductor. Salah satu parameter yang harus diperhatikan adalah besaran potensial dan distribusinya di antara elektroda pentanahan, karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai potensial pentanahan dan distribusi potensial elektroda pentanahan pada kedua gedung serta faktor yang mempengaruhinya. Pada penelitian ini, perhitungan distribusi potensial sistem proteksi eksternal gedung baru kampus Universitas Muhammadiyah Palembang dilakukan melalui simulasi menggunakan Alternative Transient Program (ATP) Draw 72. Dalam simulasi, kabel Bare Core 70 mm2 digunakan sebagai down conductor dan dua elektroda pentanahan. Secara fisik kedua gedung tidak banyak perbedaan sehingga konfigurasi sistem proteksi petir eksternal juga tidak jauh berbeda. Dari simulasi diperoleh besar potensial pada Gedung FEB sebesar 61 kV sedangkan pada Gedung Terpadu FT-FAI sebesar 89 kV. Nilai-nilai ini sama untuk kedua batang elektroda yang menunjukkan potensial terdistribusi merata di antara elektroda pentanahan. Perbedaan nilai potensial disebabkan kondisi tanah antara kedua gedung berbeda dimana Gedung FEB berada pada lahan yang relatif lebih kering dibandingkan Gedung Terpadu FT-FAI. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kondisi tanah menjadi faktor yang paling mempengaruhi nilai potensial sistem pentanahan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2021-11-15